Rabu, 10 April 2019

Kisah Kh. Hasyim Asy’Ari Diprovokasi Oleh Ulama Mesir

Penulis sejarah Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, Sayyid Muhammad Asad Syihab, mengaku terkesima ketika pertama kali bertemu dengan Hadratussyekh di Pesantren Tebuireng Jombang. Sayyid Asad disambut eksklusif Hadratussyekh dengan wajah yang berseri-seri dan percakapan yang mengatakan keluhuran akhlaknya. 

“Itulah saat-saat ketika saya (Sayyid Asad) melihat dan bertemu eksklusif dengan Mbah Hasyim,” kata Direktur Islam Nusantara Center (INC) A Ginanjar Sya’ban menirukan Sayyid Asad ketika kajian di Sekretariat INC Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (3/3).

Menurut Ginanjar, pada kesempatan tersebut Sayyid Asad sengaja memancing dan memprovokasi Hadratussyekh semoga marah, yakni dengan mendebat dan menentang apa yang disampaikan Hadratussyekh.  

“Agar saya (Sayyid Asad) sanggup mengukur sejauh mana ukuran lemah lembutnya, dan stabilitas beliau, dan sejauh mana pandangan beliau, dan kedalaman berpikir hadratussyekh,” katanya.

Alumni Universitas Al-Azhar Kairo ini mengungkapkan, Sayyid Asad terpukau dengan respon Hadratussyekh Hasyim Asy’ari. Dalam menanggapi Sayyid Asad tersebut, Hadratussyekh nampak begitu tenang, tidak emosional, dan tidak terpengaruh dengan kontradiksi yang berlangsung. 

Bahkan, Hadratussyekh selalu mendengarkan apa yang diucapan Sayyid Asad hingga ia jawaban berbicara. Baru kemudian, Hadratussyekh meresponnya dengan memaparkan beberapa argumen yang bekerjsama berasal dari kata-kata Sayyid Asad sendiri.

“Saya (Sayyid Asad) tidak mencicipi Mbah Hasyim memaksakan pendapat beliau. Kata-kata ia semoga saya terima, tetapi Mbah Hasyim senantiasa mengajak saya berpikir dengan logika sehat,” ucapnya.  



Sayyid Asad, tambah Ginanjar, merupakan orang yang sering bertemu dengan ulama dan memancingnya semoga marah. Berbeda dengan Hadratussyekh, Sayyid Asad berhasil memancing kemarahan ulama yang ditemui sebelumnya. 

“Kecuali Mbah Hasyim Asy’ari. Sifat-sifat ini tidak didapatkan kecuali pada sosok Hadratussyekh Hasyim Asy’ari,” terangnya. 

Ginanjar menambahkan, salah seorang ulama Al-Azhar Kairo yang juga sobat Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, Syekh Rabbah Hasunah, juga menilai bahwa Hadratussyekh ialah seorang yang lembut ketika berbicara, tidak pernah marah, murah senyum, dan wajahnya selalu berseri-seri meskipun ketika berada dalam situasi yang buruk.

Wallahu A’lam

Load comments