Kamis, 04 April 2019

Kisah Gus Dur Membela Habaib Dari Fitnah Ketua Mui

Tahun 1993, ada insiden terdasyat atas fitnah yang ditujukan kepada para Habib (Habaib), ialah sebuah statemen (pernyataan) yang diucapkan oleh ketua MUI ketika itu KH. Hasan Basri. Statemen itu dimuat di surat kabar yang berbunyi:

“Tidak ada anak keturunan Rasulullah saw. di Indonesia bahkan di dunia, lantaran sudah dinyatakan terputus dikarenakan tidak adanya lagi keturunan Hasan dan Husein.”

Mendengar itu, Habib Muhammad al-Habsy Kwitang (saat itu dia sedang sakit) memerintahkan Habib Novel bin Jindan untuk membela kehormatan anak cucu Rasulullah saw.

Apa daya Habib Novel bin Jindan meski dari panggung ke panggung berceramah tidak meredakan kegaduhan. Akhirnya, Gus Dur mendengar kegaduhan ini, pada ketika Habib Novel bin Jindan mengadakan ceramah di satu tempat, Gus Dur tiba dan berinisiatif untuk bicara. Gus Dur dengan tegas mengatakan:

“Hanya orang terbelakang yang menyampaikan watu permata dibilang watu koral dan yang paling terbelakang watu permata kok dihargai watu kerikil, mereka para cucunya Rasulullah saw. tiba ke negeri ini merupakan karunia Tuhan yang terbesar dan hanya orang yang kufur nikmat jikalau tidak mau mensyukurinya.”

Gus Dur dan Habib Luthfi bin Yahya


Sejak pembelaan Gus Dur diucapkan dan diviralkan, seketika kegaduhan hilang dan Para Habib di Indonesia merasa bersyukur kehormatannya dibela Gus Dur. Oleh alasannya itu jangan pernah sakiti Gus Dur dan para ulama NU yang menjaga keutuhan NKRI.

Oleh: Sayyidah Assegaf

bangkitmedia.com

Load comments