Senin, 08 April 2019

Empat Ciri Orang Yang Benar-Benar Sudah Bertobat

Tobat merupakan jalan untuk menghapus dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Sebesar apa pun kesalahan manusia, Allah akan mengampuninya kalau hamba-Nya bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak mengulangi kesalahannya. Allah Maha Penyayang dan membuka pintu maaf dan tobat selebar-lebarnya bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh.

Tobat mesti dibarengi dengan keikhlasan dan keseriusan supaya diterima Allah SWT. Keseriusan itu diwujudkan melalui penyesalan atas kesalahan yang pernah dilakukan dan tidak mengulanginya kembali, serta memperbanyak istighfar dan berdoa kepada Allah SWT. Sebab itu, tobat tidak cukup dilafalkan dan ditunjukkan melalui kata-kata, tapi mesti dibuktikan melalui perbuatan.

Syekh Abdul Qadir dalam Al-Ghunyah menjelaskan ada empat tanda orang yang bertobat. Empat tanda ini bisa menjadi ukuran dari keseriusan tobat yang dilakukan seseorang. Syekh Abdul Qadir mengatakan:

إنما تعرف توبة التائب في أربعة أشياء: أحدها أن يملك لسانه من الفضول والغيبة والنميمة والكذب. والثاني ألا يرى لأحد في قلبه حسدا ولا عداوة. والثالث: أن يفارق إخوان السوء، فإنهم هم الذين يحملونه على رد هذا القصد ويشوشون عليه صحة هذا العزم...والرابع أن يكون مستعدا للموت نادما مستغفرا لما سلف من ذنوبه مجتهدا في طاعة ربه

“Tobat seseorang diketahui melalui empat tanda: pertama, ia menjaga lisannya dari sifat curiga, menggunjing, dan bohong. Kedua, ia tidak melihat orang lain sebagai musuh dan dengki. Ketiga, menghindar dan tidak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik, alasannya ialah mereka bisa mengalihkan maksud tobat dan menarik hati orang yang sedang tobat. Keempat, ia siap untuk mati dalam keadaan menyesal, minta ampun dari dosa yang pernah dilakukan, dan bersungguh-sungguh dalam mentaati Allah SWT.”



Dari klarifikasi Syekh Abdul Qadir ini sanggup dipahami bahwa ada empat tanda orang yang sungguh-sungguh dalam bertobat:

Pertama, bisa menjaga lisannya dari berkata bohong, menggunjing orang lain, dan curiga.

Kedua, tidak memandang orang lain sebagai musuh dan tidak gampang untuk hasud dan dengki pada orang lain.

Ketiga, tidak bergaul dengan orang-orang yang sanggup merusak konsisten dan mengajak pada keburukan.

Keempat, tidak takut mati alasannya ialah terus-menerus minta ampun pada Allah SWT dan sungguh-sungguh dalam ketaatan.

Empat tanda ini perlu direnungi oleh siapa pun. Kalau kita belum bisa menjaga verbal dan masih suka bohong dan meragukan orang lain misalnya, lebih baik kita merenung dan memperbanyak istighfar supaya hati kita dibersihkan dari sifat-sifat buruk. 

Wallahu A’lam

Load comments