Kamis, 14 Maret 2019

Menelusuri Jejak Guru Tafsirnya Kh. Sholeh Darat

Di kalangan masyarakat Jawa tak aneh nama ulama Semarang yang satu ini, Syaikh KH. Sholeh Darat. Beliau yaitu ulama besar yang dituju para santri pada zamannya. Kealiman dan kewaliannya tidak diragukan lagi. Puluhan kitab telah dia tulis. Puluhan -bahkan ratusan atau lebih- ulama telah dia cetak. Diantara sekian banyak murid KH. Sholeh Darat yaitu Syaikh Mahfudz at-Tarmasi, Syaikh Ahmad Dahlan at-Tarmasi Pacitan (yang lalu diambil menantu dan meneruskan usaha dia di pesantren Darat - Semarang), KH. Idris Jamsaren (Pendiri Ponpes Jamsaren, Solo), Hadlrotusy Syaikh KH. Hasyim Asy'ari (Pendiri Jam'iyyah Nahdlatul Ulama) dan KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Jam'iyyah Muhammadiyyah), serta RA. Kartini (Pahlawan Nasional).

Tak disangka, ternyata sosok besar KH. Sholeh Darat pernah berguru di Kudus, tepatnya di Pondok Pesantren Damaran (sekitar belakang komplek makam Sunan Kudus). Saya tidak memiliki data kapan pesantren ini didirikan. Yang jelas, pendirinya yaitu KHR. Asnawi Sepuh.

KHR. Asnawi Sepuh yaitu cicit Mbah Mutamakkin, wali keramat yang dimakamkan di Kajen-Pati. Nasab dia ke Mbah Mutamakkin yaitu KHR. Asnawi bin Nyai Ageng Mustajiroh binti Nyai Ageng Godhek binti KH. Mutamakkin.

Di Kudus KH. Sholeh Darat berguru Tafsir Jalalain kepada KHR. Muhammad Sholeh bin KHR. Asnawi Sepuh. Hal ini dicatat oleh dia dalam kitab al-Mursyid al-Wajiz fi 'Ilmi al-Qur'ani al-'Aziz hal. 118 saat menyebutkan guru-gurunya dan pentingnya sanad keilmuan. KH. Sholeh Darat dawuh:

“Nuli ingsun Ngaji Tafsir al-Jalalain lil 'Allamah as-Suyuthi wal Mahalli mareng SYAIKHONA AL-'ALLAMAH AZ-ZAHID KYAI RADEN HAJI MUHAMMAD SHOLEH BIN ASNAWI KUDUS, wahu kyai ngaji sangking kyai Muhammad Nur al-Madzkur lan sangking ramane, KYAI HAJI ASNAWI.”

Terjemahnya:

“Kemudian aku berguru Tafsir al-Jalalain karya al-‘Allamah as-Suyuthi dan al-Mahalli kepada Syaikhona al-'Allamah yang zuhud, Kyai Raden Haji Muhammad Sholeh bin Asnawi Kudus. Kyai tersebut berguru dari Kyai Muhammad Nur (Sepaton Semarang) yang telah disebutkan (sebelumnya), dan dari abahnya, KH. Asnawi (Sepuh).”

Makam KHR. Muhammad Sholeh


KHR. Muhammad Sholeh merupakan anak dari pasangan KHR. Asnawi Sepuh dan Nganten Ayu Salamah, dzurriyyah ke-9 Sayyid Ja'far Shodiq (Sunan Kudus).

Saudara-saudari KHR. Muhammad Sholeh adalah:

1.) Raden Ayu Nyai Aminah (diantara dzurriyyah dia yaitu KH. Turaichan Adjuri)

2.) Raden Ayu Shofiyyah (nenek dari KHR. Asnawi Muda, pendiri Nahdlatul Ulama dan Madrasah Qudsiyyah)

3.) Raden Syamsuri

4.) Raden Nashuha

5.) Raden Muhammad Sufyan

Sedangkan KHR. Muhammad Sholeh sendiri merupakan mbahnya tokoh-tokoh besar di lalu hari. Diantaranya yaitu; KH. Ahmad Sahal Mahfudz, KH. Said Aqil Siroj, dan KH. Abdul Qayyum.

Saya tidak punya banyak isu rinci wacana guru KH. Sholeh Darat yang satu ini. Wallahu a'lam siapa saja guru dan muridnya, apa saja kitab yang dia tulis, kapan dia lahir dan kapan dia wafat.

Sedikit info, terdapat goresan pena -yang aku tidak sanggup membacanya- pada nisan makam dia yang terletak di selatan makam Sunan Kudus. Kemungkinan besar goresan pena tersebut menginformasikan kita kapan dia wafat.

Mungkin diantara panjenengan semua ada yang ingin sowan dan mencoba membacanya? Silahkan sesudah sowan Mbah Sunan Kudus, ziarah ke Mbah KHR. Muhammad Sholeh.

Penulis: Nanal Ainal Fauz

jaringansantri.com

Load comments