Senin, 18 Maret 2019

Alasan Sayyidah Khadijah Menentukan Nabi Sebagai Suami

Sayyidah Khadijah yaitu seorang yang mempunyai adat yang terpuji, wajah yang rupawan, dan harta yang bergelimang. Hal itulah yang menciptakan Sayyidah Khadijah begitu terhormat, terpandang, populer di kalangan masyarakat Arab. Meski sudah pernah menikah dua kali –suami pertama yaitu Abu Halah at-Tamimi dan suami kedua yaitu Atiq bin Aidz bin Makhzum-. Keduanya wafat dan melahirkan empat orang anak, namun banyak laki-laki yang berminat untuk mempersuntingnya. 

Di sisi lain, pada dikala itu Nabi Muhammad saw. yaitu ‘mitra kerja’ Sayyidah Khadijah. Beliau menjajakan barang dagangan milik Sayyidah Khadijah ke beberapa negeri di luar Makkah. Keuntungannya dibagi dua. Meski tidak kaya-kaya amat, Muhammad muda yaitu seorang dengan reputasi baik. Beliau begitu dihormati alasannya yaitu kejujurannya sehingga mendapat gelar al-Amin (terpercaya). Di samping itu, Nabi Muhammad mempunyai wajah yang tampan sehingga banyak perempuan yang kepincut dengannya.

Setelah menjalin hubungan kerja dengan Nabi Muhammad saw. beberapa saat, Sayyidah Khadijah menjadi tertarik dengan mitranya itu. Ia bahkan meminta salah satu sahabatnya Nafisah binti Munyah untuk meminang Nabi Muhammad saw. untuk dirinya. Nafisah lantas menemui Nabi Muhammad saw. dan menceritakan semuanya wacana perasaan Sayyidah Khadijah.

“Muhammad, saya Nafisah binti Munyah. Aku tiba membawa info wacana seorang perempuan agung, suci, dan mulia. Pokoknya ia sempurna, sangat cocok denganmu. Kalau engkau mau, saya sanggup menyebut namamu di sisinya,” kata Nafisah kepada Nabi Muhammad saw., dikutip dari buku Bilik-bilik Cinta Muhammad (Nizar Abazhah, 2018).

Singkat cerata, Sayyidah Khadijah dan Nabi Muhammad saw. jadinya menikah. Riwayat yang masyhur menyebutkan bahwa pada dikala itu Sayyidah Khadijah berusia 40 tahun sementara Nabi Muhammad saw. berusia 25 tahun. Namun ada pendapat lain yang menyampaikan bahwa pada dikala menikah usia Sayyidah Khadijah yaitu 35 tahun, sedangkan Nabi Muhammad saw. 30 tahun. Bahkan riwayat tanpa sanad Ibnu Ishaq menyebut jika Sayyidah Khadijah ketika itu berusia 28 tahun.

Terlepas dari itu semua, Sayyidah Khadijah yaitu istri pertama yang dinikahi Nabi Muhammad saw. Mereka berdua mengarungi biduk rumah tangga sekitar 25 tahun sampai jadinya Sayyidah Khadijah meninggal dunia. Selama itu pula, Nabi Muhammad saw. tidak pernah menikah dengan perempuan lainnya. 



Lalu yang menjadi pertanyaan yaitu apa alasan atau motivasi Sayyidah Khadijah menentukan Nabi Muhammad saw. untuk menjadi suaminya? Mengapa Sayyidah Khadijah melabuhkan hatinya kepada seorang cowok yang jarak usia keduanya cukup jauh? Bukankan banyak pemuka Makkah yang minat dan siap menjadi pendamping hidupnya?

Sebagaimana keterangan dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish Shihab, 2018), Sayyidah Khadijah menentukan Nabi Muhammad saw. untuk menjadi suaminya alasannya yaitu beliau menilai bahwa Nabi Muhammad saw. yaitu sosok insan yang tepat kepribadiannya, baik sifat lahir maupun sifat batinnya. Bukan alasannya yaitu penampilannya secara sepintas. 

Sayyidah Khadijah mempunyai banyak pengalaman dalam mengarungi biduk rumah tangga. Hal itulah yang menciptakan Sayyidah Khadijah yakin bahwa kebahagiaan rumah tangga tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya bahan seseorang, namun ditentukan oleh kepribadian yang luhur, asal usul yang bersih, serta kematangan dalam perpikir dan bertindak. Dan sosok itu ada pada Nabi Muhammad saw. Terlepas dari itu semua, tentu hal itu sudah digariskan Allah di Lauh Mahfudz. 

Wallahu A’lam

Load comments