Senin, 18 Februari 2019

Perbedaan Antara Keluarga Nabi Dan Keturunan Nabi

Meluruskan kerancuan pemahaman antara Ahlul Bait (keluarga Nabi) dan Dzurriyah Nabi (keturunan Nabi).

1.) Ahlul Bait yaitu orang-orang tertentu yang disucikan oleh Allah dari segala rijs (kotoran) sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an.

2.) Ahlul Bait yaitu salah satu dari dua pusaka (tsaqalain) yang ditinggalkan oleh Rasulullah saw. bagi umat biar tidak tersesat.

3.) Siapa Ahlul Bait yang suci itu juga sudah dijelaskan oleh Rasulullah saw, bahkan istri-istri ia pun tidak masuk dalam bundar Ahlul Bait yang suci.

4.) Sementara Dzurriyyah Nabi yaitu orang-orang yang secara nasab bersambung ke Al-Hasan ataupun Al-Husain.

5.) Jaminan tathhir dan penyucian dari rijs hanya berlaku pada orang-orang tertentu yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. dan bukan untuk seluruh Dzurriyyah Nabi.

Al faqir sebagai contoh, yaitu seorang dzurriyyah, namun saya tidak pernah mengaku sebagai Ahlul Bait yang suci.

Dan saya yakin tidak ada Dzurriyyah sehat pikir yang mengaku dirinya sebagai Ahlul Bait yang suci.

Seandainya ada, maka dia hanya akan mengolok-olok dirinya sendiri.



6.) Hadits “Ahlulbaitku laksana perahu Nuh”, juga berkaitan dengan Ahlulbait yang suci itu dan bukan bagi seluruh dzurriyyah nabi.

7.) Kaprikornus setiap Ahlul Bait yaitu niscaya Dzurriyyah Nabi, namun tidak setiap Dzurriyyah yaitu Ahlul Bait.

8.) Meski Dzurriyyah itu tidak suci dan bukan Ahlul Bait, para pecinta Rasulullah saw. dan Ahlul Bait niscaya akan memuliakan dan menghormati mereka, terkhusus kalau si dzurriyyah bisa menghiasi diri dengan budbahasa yang mulia.

Dan pada ketika yang sama jangan ada dzurriyyah yang mengangkat posisi dirinya berlebihan sampai menawarkan predikat Ahlulbait pada diri mereka.

Oleh: Habib Salim Al-Athas


bangkitmedia.com

Load comments