Senin, 18 Februari 2019

Kumpulan Pesan Yang Tersirat Ijab Kabul Oleh Kh. Maimoen Zubair

Beberapa poin dawuh Mbah Maimoen Sarang dalam resepsi ijab kabul Ning Miming (Sarang) dan Gus Aris (Lirboyo).

1.) Sarang dan Lirboyo dari dulu hingga kini tidak putus. Dimana Mbah Mad dulu memondokkan putranya di Lirboyo. Kemudian disusul Mbah Moen dipondokkan Mbah Mad di sana. Sekarang Sarang dan Lirboyo besanan. Terhitung sudah ada 4 yang menjalin besanan. Sebagaimana dawuh:

الأرواح جنود مجندة. فما تعارف ائتلف وما تناكر اختلف.

“Ruh-ruh itu temannya banyak sekali, kalau ruh yang satu dengan yang lain cocok, maka ia akan berteman (akur) dan kalau tidak cocok (berselisih), maka ia akan berpisah.”

2.) Dalam Islam tidak ada perintah untuk “tashrihun bi ihsan”. Tradisi tersebut hanya ada di kalangan sayyid. Karena antara nikah dan talaknya seorang sayyid itu sama-sama membawa berkah. Islam di Indonesia ini waqila sudah ada semenjak tahun 200 H. Tetapi Islam berkembang pesat sesudah para walisongo berdakwah di sini. Dimana semua walisongo merupakan sayyid kecuali Sunan Kalijogo, Sunan Muria dan Raden Fattah. Tapi jangan lupa Raden Fattah yaitu menantu dari Raden Rahmat Sunan Ampel. Sehingga keturunan Raden Fattah dapat dikatakan Dzurriyah Rasulullah SAW. Sampai kini lebih banyak didominasi pondok yang besar di Indonesia ini masih ada jalur keturunan dengan Nabi Muhammad SAW.

3.) Keturunan Rasulullah SAW ada 4 kategori: Alurrosul, Ahlul Bait, Dzurriyah dan Itroh.

a. Alurrosul meliputi semua keturunan Bani Hasyim dan Bani Mutthalib.
b. Ahlul Bait meliputi Sayyidah Fathimah, Sayyidina Hasan, dan Sayyidina Husain Radliyallahu ‘anhum.
c. Dzurriyah: Keturunan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husain dari jalur laki-laki.
d. Itroh meliputi semua keturunan Nabi SAW yang alim. Seperti Sayyidina Ali, Sayyidina Husain, Sayyidina Ali Zainal Abidin, Sayyidina Ja’far As-Shadiq Radliyallahu ‘anhum dan seterusnya.

Mbah Maimoen bersama KH. Imam Yahya Mahrus


4.) Mbah Manaf kalau ngaji tidak ada maknanya, kamusnya, juga tidak ada marji’ dlomirnya. Karena ia memegang prinsip:

من تعلم ولم يعرف مرجع الضمير فليس له الضمير.

5.) Di dunia ini tidak ada kata otomatis, sebab semua yaitu ciptaan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala membuat semuanya ini berafiliasi dengan kasus yang mungkin terjadi dan tidaknya. Dalam kepercayaan Islam api tidak serta merta aben sebagaimana api tidak dapat aben jasadnya Nabi Ibrahim AS. Hal ini berbeda dengan pemahaman lebih banyak didominasi orang modern.

6.) Walaupun kita kini hidup di jaman modern tetapi jangan hingga meninggalkan salafussholih, yaitu dengan mengaji kitab salaf. Karena kitab-kitab yang ada merupakan warisan ulama sedangkan ulama yaitu warosatul anbiya’. Begitu juga prosesi pembuatan Kiswah Ka’bah itu selama 1 tahun walaupun dapat dibentuk dengan mesin selama 1 hari. Karena untuk menghindari produksi Kiswah dari mesin yang dibentuk oleh orang kafir.

7.) Santri jangan hingga meninggalkan NU. NU itu didirikan oleh Mbah Hasyim. Setelah zamannya Mbah Hasyim tidak ada pondok salaf yang besar kecuali para pendirinya merupakan santri dari Mbah Hasyim. Seperti Sarang, Buntet, Lirboyo dan seterusnya. Tetapi juga jangan hanya grudak-gruduk di NU meninggalkan ngaji. Karena itu dapat menjadi musibah.

Oleh: Kiai Abil Mafahim


bangkitmedia.com

Load comments