Selasa, 26 Februari 2019

Kisah Sayyid Alwi Al-Maliki Debat Dengan Ulama Wahabi

Suatu ketika, Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki sedang mengajar di serambi Masjidil Haram, Mekah. Di bab lain, ada Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di salah satu ulama besar Wahabi di kerajaan Saudi juga sedang mengajar murid-muridnya. Langit mendung, tiba-tiba turun hujan yang deras sekali sehingga susukan air di atas Ka’bah mengalirkan air yang sangat banyak.

Orang-orang kemudian berhamburan menuangkan air ke baju dan badan mereka dengan cita-cita menerima berkah yang ada pada air tersebut.

Polisi Kerajaan Saudi yang sebagian besar dari Badui Najd saat melihat orang-orang yang mengambil air kemudian teriak.

“Hai orang-orang musyrik, jangan lakukan itu. Itu perbuatan syirik, bid’ah, hentikan!”

Orang-orang tadi kemudian membubarkan diri pergi menuju Sayyid Alwi al-Maliki dan menanyakan aturan air hujan yang mengalir dari susukan Ka’bah. Ternyata, Sayyid Alwi al-Maliki membolehkan dan mendorong orang-orang terus melakukannya.

Orang-orang berhamburan lagi mengambil air. Polisi Saudi teriak-teriak lagi.

“Itu syirik, bid’ah, Anda musyrik.” hardik polisi Saudi

“Kami tidak peduli, alasannya yakni Sayyid Alwi membolehkan.” jawab orang-orang

Polisi Saudi kemudian mengadu pada Syaikh Ibnu Sa’di, ulama Wahabi, perihal berkahnya air hujan. Lalu Syaikh Sa’di mendatangi Sayyid Alwi al-Maliki. Orang-orang pun ikut berkumpul mengelilingi.

“Sayyid, benarkah Anda berkata pada orang-orang itu bahwa air yang mereka ambil ada berkahnya?,” tanya Syaikh Sa’di.

“Benar, bahkan air tersebut mempunyai dua berkah.” jawab Sayyid Alwi.al-Maliki

“Bagaimana sanggup menyerupai itu?,” Syaikh Sa’di kembali bertanya.

“Tentang air hujan, Allah berfirman dalam surah Qaf ayat 9 ‘dan Kami turunkan dari langit air yang mengandung berkah’. Sedangkan perihal Ka’bah, Allah berfirman dalam surah Ali Imran ayat 96, 'Sesungguhnya rumah yang pertama kali diletakkan bagi umat insan yakni rumah yang ada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi.' Maka, air hujan yang turun dari langit yang mengalir dari Ka’bah mempunyai dua keberkahan.” tegas Sayyid Alwi al-Maliki.

“Subhanallah, kok saya sanggup lupa ayat ini.” sahut Syaikh Sa’di.

Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki


Syaikh Sa’di kemudian pamit, namun Sayyid Alwi al-Maliki berkata: “Tunggu Syaikh, polisi Bauwi itu tidak akan berhenti berteriak musyrik dan bid’ah pada orang-orang yang mengambil air dari Ka’bah sebelum Anda melaksanakan hal serupa, bangkitlah kemudian ambil air dari susukan Ka’bah itu.”

Syaikh Sa’di kemudian ambil air di susukan Ka’bah dan membasahi tubuhnya dan meminumnya. Polisi yang melihat Syaikh Sa’di kemudian berhenti berteriak kafir dan bid’ah pada orang-orang dan pergi.

Seperti yang diajarkan Allah, air yang turun dari langit yang menumbuhkan tanaman dan pepohonan yakni anugerah paling agung untuk umat manusia, keberkahan mencakup banyak hal, tidak terbatas.

Wallahu A’lam

bangkitmedia.com

Load comments