Senin, 18 Februari 2019

Kisah Perjaka Mimpi Masuk Nirwana Sehabis Ikut Maulid Nabi

Syaikh Abdullah bin Isa Al-Anshari berkata: “Tetanggaku ialah seorang perempuan yang shalihah. Dia mempunyai seorang anak lelaki yang shalih. Wanita yang shalihah tersebut tidak mempunyai harta selain satu dinar hasil pekerjaan tenunnya. Saat perempuan tersebut meninggal dunia, anaknya yang shalih tersebut berkata kepada dirinya, “Uang satu dinar ini ialah hasil jerih payah ibuku. Demi Allah, saya tidak akan membelanjakannya kecuali untuk kasus akhirat”.

Suatu hari, cowok tersebut keluar rumah alasannya ialah suatu keperluan. Dia melewati satu perkumpulan yang sedang membaca Al-Qur’an dan mengadakan Maulid Nabi saw. pada bulan Rabi`ul Awwal. Kemudian beliau pun duduk bersama mereka dan mendengarkan bacaan Maulid tersebut.

Ketika malam tiba, cowok tersebut bermimpi seakan-akan selesai zaman telah tiba. Ada bunyi yang memanggil, “Dimanakah si fulan anak si fulan“. Disebutlah nama-nama orang yang berada dalam satu rombongan, lalu mereka masuk ke surga. Pemuda tersebut ikut bersama mereka.

“Sesungguhnya Allah telah memberi sebuah istana di dalam nirwana untuk masing-masing dari kalian“, bunyi itu terdengar kembali.

Pemuda itu pun masuk ke dalam sebuah istana. Baginya, beliau belum pernah melihat istana yang menyamai istana tersebut dari segi estetikanya. Istana tersebut dipenuhi bidadari dan di setiap pintunya dijaga oleh beberapa pelayan. Kemudian cowok tersebut melihat bahwa ada istana lain yang lebih indah daripada istana yang ia masuki. Lalu beliau pun ingin memasukinya. Ketika terbersit di hatinya untuk memasuki istana tersebut, seorang pelayan berkata kepadanya, “Ini bukanlah untukmu, bergotong-royong ini diperuntukkan bagi orang yang mengadakan Maulid Rasulullah saw“.

Keesokan harinya, cowok tersebut memakai satu dinar yang pernah ditinggalkan ibunya tersebut untuk mengadakan Maulid Nabi saw. alasannya ialah sangat bangga dengan mimpinya. Dia pun mengumpulkan para fakir miskin untuk berzikir kepada Allah, membaca Al-Qur’an, dan membaca Maulid Nabi saw. Dia juga menceritakan ihwal mimpinya tersebut kepada mereka, dan mereka merasa bangga mendengar ceritanya itu. Dan cowok tersebut bernadzar untuk tidak pernah meninggalkan perayaan Maulid Nabi saw. selama hidupnya.



Setelah itu, cowok tersebut tidur. Di dalam tidurnya, beliau bermimpi bertemu dengan ibunya. Ibunya berada dalam keadaan yang sangat baik, berhias dengan segala macam suplemen nirwana dan wangi dengan amis surga. Pemuda tersebut mencium tangan ibunya dan ibunya mengecup kepalanya seraya berkata, “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan, wahai anakku, malaikat telah tiba kepadaku membawa segala suplemen ini“.

“Dari manakah ibu memperoleh kemuliaan ini?“, tanya cowok tersebut kepada ibunya. “Karena engkau telah memakai satu dinar yang engkau warisi dariku untuk mengadakan Maulid Junjungan orang-orang terdahulu dan orang-orang lalu hari. Dan inilah tanggapan bagi orang yang mengagungkan Nabinya dan merayakan Maulidnya“, jawab sang ibu.

(Disarikan dan diterjemahkan dari kitab Targhib Al-Musytaqin, salah satu karya Syaikh Nawawi Al-Bantani.)


bangkitmedia.com

Load comments