Senin, 18 Februari 2019

Kisah Kh. Maimoen Zubair Didatangi Rasulullah

Al-Habib Abdullah Zaky al-Kaff (Bandung) bercerita dikala dirinya hendak mondok ke pondok Mbah Maimoen Zubair. Sebelum berangkat ke pondok, Habib Zaky dikasih tahu oleh pamannya, “Nanti jikalau sudah di sana, jangan kasih tahu Mbah Maimoen jikalau kau ini masih dzurriyyah (cucu Nabi) ya?!”

Sesampainya di sana, Habib Zaky sowan ke Mbah Maimun Zubair. Kemudian, ia ditanya oleh Mbah Maimun, “Nama kau siapa?”

“Nama saya Zaky,” jawab Habib Zaky menutup-nutupi jati dirinya. Selain juga alasannya yaitu wajah Habib Zaky tidak begitu ke-Arab-an. Walhasil, dikala perkenalan para santri usai, mulailah aktifitas ibarat biasanya. Semua kembali ke kamar masing-masing untuk tidur dan beristirahat.

Singkat cerita, dikala waktu tengah malam, kamar Habib Zaky digedor-gedor. Para santri pun kaget, ternyata yang menggedor-gedor pintu kamar yaitu Mbah Maimoen Zubair. “Mana yang namanya Zaky? Kamu tidak ngaku ya, jikalau kau masih dzurriyyah Nabi?! Saya barusan didatangi Rasulullah di dalam mimpi. Lalu, Rasulullah berpesan kepada saya untuk nitip cucunya.”

Mbah Maimoen bersama Habib Abdullah al-Muhdhor dari Yaman


Kemudian Mbah Maimoen Zubair melanjutkan, “Kalau kau masih tidak mengaku dzurriyyah Nabi, pilih mana mondok di daerah saya atau keluar dari pondok saya?!”

Mbah Maimoen Zubair populer sebagai tokoh ‘alim yang juga populer alasannya yaitu keta’dzimannya dan kecintaannya pada dzurriyah Rasulullah. Itulah teladan akhlaq Mbah Maioen terhadap dzurriyyah Nabi. Semoga kita dapat mencontoh dan mendapat berkah para habaib, ulama dan wali Allah. Amien.


bangkitmedia.com

Load comments