Selasa, 26 Februari 2019

Kh. Wahab Chasbullah Ialah Wali Besar Pada Masanya

Para kiai NU dikenal mempunyai banyak keistimewaan, apalagi para kiai yang pernah memimpin NU. Dalam catatan twitternya Gus Nadirsyah Hosen Australia, ia meyakini bahwa para kiai yang menjadi pemimpin tertinggi NU, Rais Aam, yakni para waliyullah, kekasih Allah. Salah satu diantaranya yakni KH.A. Wahab Chasbullah yang menjadi Rais Aam PBNU pada periode 1947-1971, yaitu selama 24 tahun, atau Rais Aam terlama sepanjang sejarah NU hingga ketika ini. Terkait kewalian Kiai Wahab, ada kesaksian yang disampaikan KH. Hamid Pasuruan, yang juga dikenal sebagai waliyullah pada jamannya.

Musthafa Helmy dalam buku “Mengenang KH.M. Aly Ubaid”, mengisahkan bahwa suatu hari Kiai Wahab meminang Kiai Aly Ubaid, putra KH. Abdullah Ubaid (Pendiri Ansor NU), untuk menjadi menantunya. Kiai Aly Ubaid ketika itu masih di Mekah, ngaji di Ummul Qura. Kiai Aly Ubaid gamang, bingung, antara mendapatkan atau menolak.

Ditemani kakaknya, Zaky Ubaid, Kiai Aly Ubaid karenanya mengadukan persoalannya kepada KH. Hamid Pasuruan, yang juga masih sepupunya, tapi memang sudah dikenal masyhur kewaliannya.

Mbah Wahab sedang mendoakan Bung Karno


Sungguh di luar dugaan, Kiai Hamid menjawab, “Kalau Kiai Wahab yang menginginkan, aku tidak berani. Kiai Wahab itu yakni wali terbesar di Indonesia. Seandainya seluruh wali di tanah Jawa memohon hujan dan Kiai Wahab tak setuju, maka tak jadi hujan,” ujar Kiai Hamid.

Padahal Kiai Aly Ubaid sendiri bekerjsama akan dijodohkan dengan adik ipar Kiai Hamid. Tapi tidak jadi, sehabis Kiai Hamid mengetahui niatan Kiai Wahab untuk mengambil Kiai Aly Ubaid sebagai menantunya. Alhasil, Kiai Aly Ubaid pun menikah dengan Nyai Mahfudhah, putri Kiai Wahab.

Itulah Kiai Wahab, sosok wali yang menjadi Rais Aam PBNU dan pernah menjadi penasehat Bung Karno dalam urusan agama, bangsa, dan negara.

Wallahu A’lam

bangkitmedia.com

Load comments